Jumat, 12 September 2008

Kesalahan Cinta

Aku kursus bahasa Inggris udah dua bulan. Ditempatku kursus ada seorang cowok yang perhatian dan baik banget sama aku. Namanya Angga. Dia itu manis, nggak banyak omong, pinter pula. Sebenernya aku itu suka banget sama dia dan kayaknya dia juga suka sama aku. Buktinya aja Angga bela-belain membelikanku pulsa waktu pulsaku habis padahal aku nggak minta untuk di belikan pulsa. Selain itu dia juga mau nganterin aku pulang kursus.

Waktu aku sakit Angga menjengukku dan ngedoain biar aku cepet sembuh. Terus dia juga bilang kalau aku nggak kursus rasanya ada yang hilang. Wuih aku jadi malu banget. Angga juga meminjamkan catatan bahasa Inggris untukku. Setelah peristiwa itu aku jadi semakin yakin kalau Angga itu emang suka sama aku. Tapi aku masih bingung kenapa sampai sekarang dia belum juga bilang suka sama aku? Aku berfikir mungkin dia belum berani mengungkapkan perasaannya.

Setelah aku sembuh dari sakit, aku kembali masuk sekolah dan aku bisa kembali kursus. Ketika aku dikantin sekolah, Tomy sahabatnya Angga bilang tentang hal yang nggak kuduga. Tomy bilang kalau Angga itu sebenernya suka banget sama aku dan dia mau nembak aku. “Kamu serius Tom?“ Aku begitu terkejut sekaligus bahagia. “Iya aku serius. Kamu juga suka kan sama Angga?“ Tomy tersenyum jahil. “Iya sih tapi aku bingung Tom.“ Jawabku lemas. “Kenapa Cin? Takut patah hati?“ Tomy langsung menebak dengan tepat. “Iya sih aku masih trauma aja disakiti dan dikhianati sama cowok.“ Aku menceritakan semuanya. “Aku tahu siapa Angga. Kalau dia sudah suka banget sama cewek, dia nggak akan mengkhianati cewek itu.“ Tomy menjelaskan panjang lebar. Bel masuk berdering. Kami berdua bergegas menuju kelas. Saat aku berjalan menuju kelas, aku berfikir untuk mencoba percaya dengan apa yang dikatakan Tomy.

* * * * *

Sore ini aku harus berangkat kursus. Sudah lama aku nggak ketemu Angga. Ya maklumlah aku habis sakit, lagi pula aku dan Angga nggak satu sekolah. Entah kenapa jantungku deg-degan. Waktu ketemu Angga aku jadi salting. “Udah sehat?“ Tanya Angga padaku sambil tersenyum. “Iya.“ Jawabku dan tiba-tiba ketika aku duduk, kakiku tersandung kursi. Aduh sakit banget. “Kamu nggak apa-apa Cin?“ Tanya Angga sambil membantuku berdiri. “Nggak apa-apa kok. Thanks.“ Lalu aku duduk dan memegangi kakiku. “Cin pulang kursus aku pengen ngomong penting sama kamu.“ Angga terlihat serius dan agak gugup. Jangan-jangan Angga mau nembak aku. Waduh harus jawab apaan nih? “Cin gimana, bisa nggak? Nanti pulangnya aku anterin deh.“ Tanya Angga. “Iya boleh.” Aku sedikit bingung. Teett... teett... bel berdering. Tiba waktunya kami pulang. Aku dan Angga duduk di luar kelas. “Mau ngomong apa?“ Aku penasaran. “Em... aku... aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi cewekku?“ Angga sedikit gugup. “Sebenarnya aku juga suka sama kamu, tapi Ang aku masih trauma sama kisah cintaku dulu. Aku takut disakiti dan dikhianati. Dan aku butuh waktu.“ Aku mencoba menjelaskan. “Butuh berapa lama agar kamu ngelupain trauma itu?“ Angga bertanya serius. “Aku nggak tahu. Mungkin bisa dua bulan, tiga bulan lagi.“ Dengan spontan aku ngomong gitu. Kamipun terdiam. “Aku akan nunggu kamu sampai kamu bisa ngelupain trauma itu.“ Angga menunjukkan kesungguhannya. “Ya terserah kamu.“ Aku jadi bingung. “Ya udah aku anterin kamu pulang. Inikan sudah malam?“ Angga terlihat kecewa. “Tapi kamu nggak apa-apakan?” Aku ngerasa nggak enak sama Angga. “Aku nggak apa-apa kok.” Aku diantar Angga pulang. Sebenarnya nggak enak aja udah nolak dia tapi dianterin pulang.

Aku menceritakan hal ini pada Ify sahabatku. Ify begitu kaget ketika tahu Angga yang dulu temen SMPnya nembak aku. Ify malah bilang hati-hati sama Angga. Dia itu anaknya nggak gampang maafin orang dan Angga itu pencemburu.

* * * * *

Dua bulan berlalu setelah Angga nembak aku. Kami masih berteman baik. Namun ada peristiwa yang nggak menyenangkan ditempat kursus. Waktu Tomy duduk disebelahku dan ngajak aku foto bareng di HPnya, Angga terlihat seperti orang marah. Padahal aku sama Tomy nggak ada hubungan apa-apa. Kita itu cuma temen. “Ngapain kamu foto-foto sama Cinta. Cinta itu punyaku!” Angga memarahi Tomy ketika kursus udah selesai. “Kalian belum jadiankan? So aku bebas dong ngapain aja sama Cinta?” Tomy membela diri. Mereka terlihat emosi dan Angga mau nonjok Tomy. Aku yang nggak sengaja melihat mereka bertengkar, langsung melerai mereka. “Kalian ini apa-apaan sih? Bertengkar di tempat umum.” Aku memandang mereka dengan kesal. “Aku nggak suka melihat kamu deket banget sama Tomy. Aku cemburu!” Angga begitu kesal. “Kalian ini bersahabat udah lama. Jangan berantem gara-gara aku.” Aku mencoba menjelaskan pada mereka. Tomy langsung pergi gitu aja. Aku dan Angga saling berpandangan. “Kamu harus minta maaf sama Tomy. Aku nggak pengen ada kesalah pahaman diantara kita bertiga.” Aku menyuruh Angga minta maaf. “Maafin aku udah emosi.” Angga menyesal. “Ya aku maafin.” Jawabku singkat.

Esok hari disekolah, aku menemui Tomy untuk membicarakan masalah yang kemarin. Angga ternyata udah minta maaf tapi Tomy nggak maafin Angga. “Kenapa kamu nggak maafin Angga? Kalian sahabatkan?” Aku mencoba untuk meluruskan masalah ini. “Dia itu nggak pernah berubah. Tetep pencemburu. Aku nggak bisa dengan mudah maafin dia.” Kata Tomy lalu pergi meninggalkan aku sendiri dikantin. Aku udah bingung banget. Mungkin lama kelamaan Tomy juga bakal maafin Angga.

* * * * *

Satu bulan sudah peristiwa itu terjadi, namun Angga dan Tomy tetap nggak ngobrol satu sama lain. Aku jadi nggak enak sama mereka. Belum lagi habis ini aku harus pindah tempat kursus soalnya aku ada bimbingan belajar yang jadwalnya sama kayak jadawal kursusku. Aku sibuk banget sama tugas sekolahku. Sampai-sampai aku lupa kalau seharusnya aku jawab pertanyaan Angga. Aku terima dia sebagai cowokku atau nggak. Ketika aku sadar akan batas waktu tiga bulan itu habis, Angga malah menghilang dari hidupku. Aku telepon Angga nggak pernah diangkat. Mungkin dia udah marah banget sama aku soalnya aku lupa nepatin janji dan aku juga membuat persahabatan Tomy dan Angga jadi kacau. Aku coba menjelaskan dan minta maaf lewat sms, namun Angga nggak mau memaafkan aku. “Mungkin dia lagi emosi banget.” Fikirku. Aku memang begok banget sampai lupa batas waktu itu. Lalu aku memutuskan untuk menghilang dari hidupnya sementara waktu.

Hampir lima bulan berlalu setelah peristiwa itu, aku mencoba untuk muncul kembali dalam kehidupan Angga. Aku mulai sms dia dan minta maaf atas semua kesalahanku. Namun Angga tetap nggak maafin aku. Dia malah bilang “Kamu nggak nepatin janji dan sudah merusak persahabatan antara aku dan Tomy. Kamu mau dimaafin? Kasih virgin kamu!!!” Begitu sakit hatiku membaca sms itu. Angga yang aku kenal nggak seperti ini. “Sebegitu besarnyakah rasa kebencianmu ke aku? Apa nggak ada cara lain?” Ku balas sms Angga dengan hati yang hacur. “Nggak ada cara lain!” Angga membalas. “Kamu berubah. Apa gara-gara aku? Aku minta maaf.” Ku balas sms Angga dengan penuh sesal akan apa yang telah kulakukan. “Ini semua gara-gara kamu. Kamu mau dimaafin ya itu syaratnya! Nggak mungkin kamu mau ngasih virgin kamu!” sms Angga sangat membuatku kecewa. Aku bigung. Apa yang harus kulakukan? Aku menceritakan hal ini pada Ify. “dia tetep aja susah maafin orang. Dasar cowok brengsek! Kamu jangan mau ngasih virgin kamu hanya untuk mendapatkan maaf dari dia!” Ify begitu emosi. Aku bingung banget harus melakukan apa.

Ketika malam telah larut dan kubaringan tubuhku, tiba-tiba terlintas dalam fikiranku untuk menerima syarat Angga. Kuambil Hpku dan ku sms dia. “Ok aku mau ngelakuin syarat itu. Kapan kita ketemu?” Aku nekat mengirim sms itu. Firasatku bilang kalau Angga nggak akan mengambil keperawananku. “Besok jam delapan malam di hotel Gambir. Jangan cerita tentang hal ini ke Tomy atau yang lain.” Angga membalas smsku. Aku harus menanggung resiko.

Aku menceritakan rencanaku ke Ify esok paginya. “Apa? Kamu mau ngelakuin hal itu? Tapi itu konyol.” Ify begitu khawatir. “Aku yakin Angga nggak akan bisa ngambil keperawananku.” Aku optimis. “Aku nggak ngerti jalan fikiran kamu. Kamu itu begok banget sih. Hanya karena ingin dimaafkan, kamu sampai ngelakuin hal itu?” Ify bener-bener bingung dan emosi. Kami saling berpandangan. “Aku percaya sama Angga. Kata hatiku bilang kalau Angga nggak akan ngelakuin hal itu.” Aku meyakinkan Ify. “Terserah kamu kalau kamu mau nurutin kata hati. Yang penting aku udah ngasih pendapat. Jaga diri kamu.” Ify mengkhawatirkan aku.

* * * * *

Malam ini aku berangkat dengan jantung berdebar. Apakah Angga akan begitu tega mengambil keperawananku? Tapi Angga nggak mungkin melakukan hal itu. Aku melangkah masuk menuju hotel. Aku mulai mengetuk pintu kamar hotel.

“Ternyata kamu menepati janji kamu.” Kata Angga sambil tersenyum sinis. “Ya aku udah dateng. Aku nggak nyangka kamu sekejam ini sama aku.” Aku menangis. Angga hanya terdiam dan bingung. “Kenapa kamu diam? Ayo lakukan biar kamu puas dan mau maafin aku. Ayo lakukan!!!” Aku berteriak sambil menangis dan menarik tangannya kedadaku. Air mataku tumpah. Angga begitu bingung tentang apa yang akan dia lakukan. Angga nggak bisa bohong kalau sebenarnya dia masih sayang sama Cinta. Dia juga nggak tega kalau harus mengambil keperawanan orang yang sangat dia cintai. Lalu Angga melepaskan tangannya dan mengusap air mataku. “Aku nggak ngerti sama kamu. Kenapa kamu mau melakukan apa yang aku minta?“ Angga menatapku. “Itu karena aku nggak tahu lagi gimana caranya dan aku yakin kamu nggak akan melakukan hal itu sama aku.” Aku bicara sambil menangis. ”Aku nggak akan tega sama kamu. Aku masih sayang sama kamu.” Ucap Angga sambil memelukku dengan penuh kasih sayang. “Aku percaya sama kamu. Kamu nggak akan ngambil keperawanan aku.Aku juga sayang sama kamu.” Aku menangis dalam pelukan Angga. Aku merasakan perasaan Angga yang penuh kasih sayang. “Aku nggak akan mengulangi kesalahanku dan aku nggak ingin kehilangan orang yang paling ku sayang.” Kataku sambil menatap wajahnya yang manis. “Aku juga nggak penegn kehilangan seseorang yang menyayangiku dengan tulus. Maafkan aku udah meminta hal itu sama kamu.” Angga mentapku denangan rasa menyasal. Kamipun saling memaafkan dan menjalin hubungan dari awal lagi. Kesalan itu nggak akan aku lakukan lagi.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Aquarium Q

Gambar Animasi

myspace icons